Jumat, 19 Februari 2010

Rahasia Yang Perlu Anda Jaga Dari Teman Kantor

Bersosialisasi memang wajib dilakukan dalam pekerjaan Anda. Menjalin hubungan yang baik dengan rekan kerja tidak hanya membuat pekerjaan Anda jadi lebih lancar, tetapi juga membuat Anda lebih nyaman bekerja. Lingkungan yang bersahabat adalah salah satu faktor yang bisa membuat seorang karyawan bersemangat untuk menyelesaikan tanggung jawabnya. Hubungan yang baik dengan rekan kerja terkadang bisa berkembang lebih jauh menjadi teman akrab. Anda menghabiskan waktu sesudah jam kerja dengan dia, ‘ngobrol’ panjang lebar tentang persoalan pribadi maupun tentang pekerjaan. Namun seakrab-akrabnya Anda dengan rekan kerja, ada batasan tentang hal yang bisa Anda ‘obrolkan’ dengan mereka. Diantaranya adalah sebagai berikut :
  1. Usaha Anda untuk mencari pekerjaan baru. Mungkin Anda excited saat menemukan satu kesempatan kerja yang sesuai atau dipanggil untuk menjalani tes dan wawancara. Anda ingin segera berbagi cerita dengan orang terdekat Anda, termasuk teman yang juga rekan kantor. Namun, betapapun besarnya keinginan tersebut, lebih baik Anda tahan ‘nafsu’ bercerita. Bukan tidak mungkin berita ini akan beredar dikalangan manajemen dan mereka mulai meragukan loyalitas Anda pada perusahaan. Padahal Anda sudah bertekad untuk tetap melaksanakan tanggung jawab Anda sampai menemukan pekerjaan baru. Jika ternyata nanti Anda memutuskan untuk tetap berada di perusahaan sekarang, issue seperti ini akan mempengaruhi kemungkinan promosi yang akan Anda terima.
  2. Gaji dan besarnya tunjangan yang Anda terima. Gaji adalah masalah sensitif yang sebaiknya tidak dibicarakan dengan karyawan lain. Bahkan ada perusahaan yang mewanti-wanti agar setiap hal yang berkaitan dengan besarnya gaji, tunjangan atau bonus tidak dibicarakan dengan karyawan lainnya. Tujuannya agar tidak timbul suasana yang tidak mengenakkan dan tidak kondusif untuk bekerja karena saling iri dengan gaji rekan kerja. HRD memiliki penilaian tersendiri dalam menentukan besarnya gaji. Hal ini yang terkadang tidak diketahui semua karyawan sehingga mereka merasa bisa menilai gaji yang sebaiknya diterima oleh mereka dan karyawan lain.
  3. Unek-unek tentang rekan kerja lain atau tentang bos Anda. Not all day is sunny day at work. Terkadang Anda harus mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan dari atasan Anda, deadline yang dimajukan tiba-tiba atau pekerjaan yang harus direvisi secara total gara-gara seorang anggota tim Anda yang pekerjaannya tidak kompeten. Rasanya Anda ingin ‘meledak’ saat itu juga dan mengungkapkan kekesalan dan kemarahan Anda terhadap bos atau rekan kerja kepada teman kantor. Tapi hati-hati dengan tindakan ini. Membicarakan rekan atau bos di belakang mereka akan berdampak kurang baik bagi Anda sendiri. Seungguhnya Anda sedang menciptakan image diri sebagai karyawan yang tidak professional dan tidak menghormati atasan, suka mencari masalah atau trouble maker. Bukan tidak mungkin mereka juga menganggap Anda sedang menghasut untuk membenci bos atau rekan kerja lain. Selain itu, secara terbuka atau terang-terangan mengungkapkan ketidaksukaan Anda akan menciptakan lingkungan kerja yang tidak nyaman bagi karyawan lain.
  4. Kehidupan pribadi. Terkadang mengeluh bisa membuat perasaan Anda lebih ringan dalam menghadapi persoalan. Namun biasakanlah untuk tidak mengumbar masalah pribadi Anda kepada teman kantor. Tidak ada gunanya menceritakan kegagalan kehidupan percintaan Anda, jumlah pacar Anda sekarang, pertengkaran dengan suami atau pacar. Justru Anda akan dinilai sebagai orang yang tidak bisa mengatasi masalah Anda sendiri. Lagipula, walaupun Anda merasa sudah dekat dengan seorang teman kantor, belum tentu ia merasa nyaman mendengarkan semua cerita dan keluh kesah Anda.
  5. Obrolan yang bersifat SARA. Sudah bukan jamannya lagi membicarakan mengenai hal-hal yang berkaitan dan menyinggung SARA. Terlebih lagi di kantor. Jangan sampai promosi Anda dimasa depan terganjal gara-gara Anda pernah mengungkapkan preferensi Anda tentang SARA karyawan lain di kantor.
  6. Anda pernah memalsukan surat sakit Anda. Terkadang karena alasan jenuh, atau bosan ada saatnya Anda tidak bersemangat bekerja dan memilih untuk berbohong mengatakan bahwa Anda sakit kepada boss. Kejenuhan adalah hal yang bisa dimaklumi namun bohong dan bolos kerja bukanlah hal yang bisa dibanggakan, apalagi untuk diceritakan kepada teman kantor.
  7. Artikel ini juga bisa dibaca di link berikut. Untuk membaca artikel lain silahkan klik link resource JobsDB.com ini.

Senin, 15 Februari 2010

Ciri Pemimpin yang Matang


Saat kursi kepemimpinan dipegang oleh seseorang yang masih muda, seringkali ada anggapan bahwa kapabilitas dan kekuatan karakter maupun skill dalam menghadapi tekanan akan dipertanyakan oleh orang lain maupun anak buahnya sendiri. Ada pikiran skeptis dikalangan luas bahwa orang muda tidak mampu atau setidaknya belum layak untuk memimpin. Image yang melekat dan cenderung menjadi stereotype adalah bahwa pemimpin itu harus yang senior, pintar, dan berpengalaman.
Padahal, jika melihat realitas saat ini, banyak generasi muda yang sukses membangun bisnis, bertahan dari terpaan masalah internal dan krisis global, hingga akhirnya membawa organisasi menuju puncak. Mereka juga seringkali memiliki stamina dan pemikiran-pemikiran yang fresh, out of the box yang sebenarnya mampu mendobrak stigma senior memimpin lebih baik.

Hal ini menunjukkan bahwa ada kekhawatiran yang tidak perlu bahwa junior tidak memiliki mental leadership dan kurang dewasa dalam bersikap. Sebab, kedewasaan atau kematangan seseorang bukanlah ditentukan oleh usia mereka, melainkan pada kematangan emosi dan karakter.
Banyak pemimpin yang handal dalam menjalankan organisasi namun ternyata memiliki karakter kepemimpinan yang tidak berkembang, misalnya ahli dalam strategi bisnis, memiliki ide-ide yang brilian, keterampilannya dalam berbagai hal terus berkembang, namun ia tidak bisa mengendalikan emosi, tidak bisa membangun hubungan dengan karyawan, tidak bisa berperan sebagai mentor.
Semua sikap itu menunjukkan seorang pemimpin yang belum mature secara utuh. Sebab, idealnya seorang pemimpin bukan hanya matang jiwanya, tapi juga cara memimpinnya, tingkat intelektualitasnya, passion-nya terhadap apa yang dikerjakan, dan spiritualitasnya. Masing-masing unsur mature leadership akan dijelaskan dibawah ini:
Matang secara emosi. Pemimpin yang EQ (Emotional Quotation)-nya tinggi memiliki kemampuan mengelola perasaannya dengan sangat baik. Sikapnya cenderung tenang, stabil, berjiwa besar, rendah hati, dan mampu membina hubungan baik dengan orang lain. Pemimpin yang kurang matang selalu mengedepankan emosinya manakala menghadapi masalah. Akibatnya ia akan mengambil keputusan dengan tergesa-gesa berdasarkan penilaian subyektif dan akhirnya berbuah kesalahan. Bagaimana seorang menyikapi, merespon, dan bereaksi terhadap suatu keadaan dapat menunjukkan tingkat kedewasaan yang ia miliki sekaligus menentukan kadar interaksi sosialnya. Pemimpin yang mudah emosi, egois, asosial, dan selalu berpikir negatif akan membuat suasana kerja menjadi tidak nyaman bagi anak buah, sehingga pada akhirnya dapat mengganggu kondusifitas dan produktifitas kerja.
Matang dalam bersikap. Kedewasaan seorang pemimpin akan tercermin dalam perilakunya sehari-hari. Pemimpin yang ikhlas dalam menjalankan tugasnya akan bekerja keras tanpa pamrih. Ia tidak akan menyalahgunakan wewenangnya untuk kepentingan pribadi, selalu jujur, dan bertanggung jawab pada setiap hal yang menjadi kewajibannya. Dengan sikapnya yang selalu mengayomi dan peduli, ia dihormati dan dicintai oleh anak buahnya. Ketegasan dan konsistensinya dalam memimpin menjadi teladan bagi semua orang.
Matang secara intelektual. Tidak berarti bahwa ia harus genius dan ber-IQ tinggi. Maksudnya adalah kemampuan dan kemauan untuk terus belajar dan meng-upgrade diri. Kejeliannya dalam mengidentifikasi permasalahan, memilih alternatif, dan akhirnya memutuskan yang terbaik bagi organisasi. Ia harus menguasai bidangnya, baik yang dicapai melalui jalur akademis maupun berdasarkan pengalaman.
Memiliki passion yang kuat. Pemimpin merupakan tumpuan bagi pengikutnya. Jika seorang pemimpin bersikap lemah, maka anak buahnya menjadi goyah. Pemimpin yang sukses itu orang-orang yang memiliki mental kuat, tahan banting, berdaya juang tinggi, berani ambil resiko dan keluar dari zona nyaman, serta pantang menyerah. Namun, dibalik sikapnya yang terlihat agresif dan ambisius, ia adalah seorang yang humble, tidak kaku, dan pintar bergaul.
Matang secara spiritual. Pemimpin yang matang secara spiritual dapat menjadi imam bagi para pengikutnya. Kepemimpinannya dianggap sebagai amanah yang harus dipertanggungjawabkan sehingga ia tidak akan menggunakannya dengan semena-mena. Ketaatannya pada keyakinan yang dianut dapat menjadi inspirasi dan teladan bagi anak buah. Kebaikan-kebaikan dan nilai moral yang dimiliki oleh pemimpin sebagai hasil dari kerelijiusannya akan membuat pengikutnya bertambah hormat dan percaya padanya.
Remember!


Usia bukanlah ukuran kepemimpinan, melainkan karakter, skill, dan spiritualisme.
Artikel juga bisa di baca di link ini. To read more article you can go here

Jumat, 12 Februari 2010

Apa Yang Harus Dilakukan Jika di Kantor Ada Pencuri?


Tidak jarang tindak pencurian terjadi di lingkungan kerja. Entah sekedar mengambil post it note, stationery kantor atau kasus yang lebih berat seperti database klien kantor atau bahkan uang cash. Hal ini harus mendapat perhatian dan pengawasan dari manajemen, termasuk Anda sebagai pemimpin yang wajib menjaga lingkungan kerja agar tetap kondusif demi produktifitas mereka. Siapapun, tidak akan merasa nyaman bekerja di kantor yang tidak ‘aman’ dan pernah atau sering terjadi kasus pencurian, terlebih lagi jika kasus tersebut tak terpecahkan.
Pencurian bisa terjadi di lingkungan kantor manapun dan di industri apapun. Sang pelaku kriminal bisa muncul di mana saja dan seringkali tidak terdeteksi keberadaannya. Dengan keadaan kantor yang seringkali tertutup pelaku pencurian justru orang yang sudah dikenal dan mengetahui seluk beluk kantor. Apa yang harus Anda lakukan agar Anda lebih siap menghadapi dan mencega kemungkinan terjadinya pencurian di kantor Anda?

Be informed
tentang gedung dan kantor Anda.

Langkah pertama yang harus Anda lakukan untuk menciptakan rasa aman adalah dengan memperhatikan dan memahami sistem keamanan kantor atau gedung. Pastikan Anda mengetahui siapa yang bertugas mengunci dan membuka kantor setiap harinya dan sistem keamanan yang diterapkan di gedung atau kantor Anda. Bila kunci kantor, kode kombinasi atau kunci ruangan apapun dimiliki oleh beberapa orang yang berbeda, pastikan Anda memiliki informasi siapa saja karyawan yang bertanggung jawab atas setiap kunci.
Pengawasan lebih ketat untuk lingkungan tertentu.
Ditempat yang dirasakan memiliki kemungkinan besar atau daya tarik besar untuk didatangi si tangan panjang, seperti bagian finance, akunting atau gudang perlengkapan kantor yang berharga, pasanglah kamera CCTV atau kamera pengintai. Keberadaan kamera selain bisa memberikan bukti jika terjadi pencurian juga akan memberikan ancaman psikologis bagi mereka yang berniat tidak baik.
Terapkan konsekuensi.
Saat Anda mengetahui bahwa pencurian dilakukan oleh pegawai Anda, tentunya dengan bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan, segera bawa yang bersangkutan keruangan Anda jauh dari karyawan lain. Saat Anda mengkonfrontir si pelaku, tugaskan seseorang untuk menelepon polisi agar Anda bisa membuat pengaduan.
Jangan hanya sekedar mem-PHK karyawan tersebut pada saat itu juga namun libatkan kepolisian. Kepolisian akan lebih mengetahui tindakan apa yang sebaiknya dilakukan agar pelaku mendapatkan efek jera, karena umumnya pencurian adalah perbuatan yang berulang. Tentunya Anda tidak ingin membiarkan pencuri lepas begitu saja sehingga dia bisa mengulangi perbuatannya di perusahaan lain.
Pencurian data base atau data penting perusahaan
Walaupun perkembangan teknologi informatika berkembang sangat cepat, pencurian data masih saja sering terjadi. Hal ini disebabkan banyak komputer perusahaan yang lalai tidak diupgrade sehingga bisa dengan gampang bisa ‘dibobol’ untuk mendapatkan informasi dan uang. Cara yang bisa Anda lakukan adalah dengan mengupdate sistem komputer dan programnya. Jangan segan untuk mempekerjakan professional untuk melakukan hal ini walaupun Anda harus mengeluarkan uang yang cukup banyak. Anggaplah ini sebagai investasi yang akan Anda peroleh hasilnya nanti. Pastikan tiap karyawan memiliki akses ke data yang sesuai dengan tanggung jawabnya dan assign masing-masing dari mereka dengan user name dan password sendiri-sendiri.
Remember!

Bersikap tegas kadangkala merupakan bukti bahwa Anda mengasihi orang-orang yang kurang disiplin.
Artikel dunia kerja diambil dari sumber ini. Read more articles on working world at www.JobsDB.com, atau link ini

Rabu, 10 Februari 2010

The book is out now! JobsDB.com Career Handbook : Entry Level


Judul : JobsDB.com Career Handbook : Entry Level
Penulis : Chandra Ming & Rina Oktriana
Penyunting : Audina Furi Nirukti & Daniel P. Purba
Penerbit : Esensi (Erlangga Group)
Cetakan : 1, Januari 2010
Tebal : 122 halaman

Jika Anda baru lulus, belum pernah bekerja dan membutuhkan panduan yang tepat untuk mencari kerja, tips praktis seputar membuat lamaran, CV dan menghadapi wawancara, maka buku ini adalah buku yang wajib Anda miliki.

Diterbitkan oleh Esensi (Erlangga Group) buku ini memberikan contoh dan penjelasan menyeluruh dan easy to apply dalam mencari kerja.

Buku ini ditulis berdasarkan hasil pengamatan penulis yang sudah cukup lama berkecimpung di dunia ketenagakerjaan.

Anda bisa mendapatkan buku ini di toko buku terdekat (Gramedia). Pembelian online juga bisa dilakukan link ini .

Success for you!

Senin, 01 Februari 2010

Quote of the day

Tak ada yang bisa menerka kapan kesempatan datang dalam hidup kita. Saat kita sudah terlalu nyaman dengan kehidupan kita, kesempatan yang datang justru seringkali dinilai sebagai masalah yang akan mendatangkan ketidaknyamanan dalam keseharian. Padahal, jika Anda mau mencerna lebih dalam lagi, kesempatan adalah 'jalan' bagi Anda untuk mengembangkan diri, sebagai seorang pribadi maupun seorang professional.

Bagi saya, salah satu yang membuat kita selalu maju adalah dengan membuka diri dengan kesempatan apapun. Seperti yang dikatakan Earl of Beaconsfield : Rahasia sukses dalam hidup adalah selalu siap ketika kesempatan datang.

Success for you!

AddThis

Share |