Selasa, 30 Maret 2010

Artikel dunia Kerja " Jadi Boss Tanpa Dimusuhi Teman Kerja "

Saat mulai membangun karir , Anda juga memulai kedekatan dengan rekan kerja. Setiap perubahan dalam job description, rotasi kerja dan perombakan yang terjadi dalam divisi maupun perusahaan dihadapi dan dijalani bersama. Adalah hal yang wajar jika akhirnya Anda dan rekan jadi dekat, teman sepekerjaan yang saling curhat soal apa saja, mulai soal pribadi hingga soal boss yang menyebalkan.

Tetapi saat Anda mendapatkan promosi pekerjaan dan memegang posisi tertentu, entah sebagai supervisor atau manager, tak disangka teman dan rekan kerja yang selama ini dekat dengan Anda mulai berubah. Walaupun mereka sekarang berada dibawah tanggung jawab Anda, justru rasanya mereka makin menjauh. Jangankan makan siang bareng, sedikit demi sedikit Anda juga mulai mendengar gosip yang tidak menyenangkan tentang Anda. Ada apa ini? Why they all turn against me? Kalau mereka terus menjauh dan tidak respect dengan kepemimpinan Anda, bagaimana Anda bisa menjalin hubungan yang efektif dengan mereka? Mungkin pikiran itu yang ada di pikiran Anda.

Sebelum Anda menyalahkan mereka yang menurut Anda sirik dengan keberhasilan Anda, cobalah untuk melihat kembali kepemimpinan yang baru saja dijalani. Analisa kembali hal-hal yang membuat Anda dimusuhi dan dijauhi rekan kerja yang sekarang jadi bawahan Anda.


1. Anda kehilangan empati.

      Sebelum Anda mendapatkan promosi, Anda bisa memberikan pandangan dan turut merasakan kesulitan teman saat menghadapi kesulitan dalam pekerjaannya. Teman pun merasa lebih leluasa untuk curhat dan meminta pandangan atau bantuan untuk mengatasi kesulitan dalam pekerjaan. Tetapi saat Anda menjadi boss mereka, Anda tidak memberikan kesempatan pada mereka untuk mengungkapkan kesulitan yang mereka hadapi. Yang Anda inginkan hanya hasil dan produktifitas yang memuaskan tanpa ingin tahu kesulitan yang mereka hadapi.


2. Anda tidak melindungi mereka.

      Ingatkan Anda betapa menyebalkannya saat atasan Anda tidak mau mengayomi anak buahnya? Saat anak buah Anda melakukan kesalahan, Anda tidak mau turut maju dan mengambil tanggung jawab atas anggota tim Anda dan membiarkan mereka menyelesaikan akibat kelalaian mereka. Kesalahan ini membuat mereka merasa Anda masih bertingkah laku selayaknya rekan kerja instead of sebagai pemimpin.


3. Menutup diri terhadap masukan dan ide dari anggota tim.

      Memegang posisi pemimpin membuat Anda merasa lebih atau bahkan paling pintar di antara anggota tim. Anda lalu menganggap remeh setiap opini dari anak buah Anda. Padahal bisa saja mereka memiliki ide cemerlang yang cocok untuk diterapkan untuk kemajuan tim. Anda juga meniadakan proses brain storming yang justru membuat anak buah terpacu untuk memunculkan ide-ide baru. Lebih parah lagi, Anda bahkan ‘mencuri’ ide anak buah Anda dan mempresentasikannya sebagai buah pikiran Anda.


4. Bermuka dua.

      Anda mengkhianati kepercayaan mereka sebagai teman saat Anda menggunakan ‘curhat’ teman Anda sebagai alat untuk menjegal mereka. Saat mereka menceritakan keluh kesah tentang pekerjaan, mereka ingin Anda mendengarkan sebagai teman, bukan boss yang akan menggunakannya sebagai bukti yang mencoreng appraisal. Sebisa mungkin pisahkan posisi Anda sebagai teman dan sebagai atasan. Bertindaklah objektif setiap memandang permasalahan mereka.


5. Menganggap diri Anda kebal untuk minta maaf.

      Mungkin Anda juga melihat bahwa atasan Anda selama ini tidak pernah mengucapkan maaf atau sering melemparkan kesalahan. Jika Anda merasa bahwa ini adalah privilege sebagai boss maka Anda salah. Ingatlah betapa kesalnya Anda dulu saat atasan menyalahkan Anda untuk hal yang tidak Anda lakukan. Jangan lakukan hal yang sama. Jadilah atasan dengan kualitas yang baik. Jika Anda merasa salah, jangan segan mengucapkan maaf, apapun posisi Anda dalam perusahaan.


Remember!
Leadership is not only positions, but it’s function. So, jika Anda berfungsi maka kinerja kepemimpinan Anda akan berbicara lebih.


Sumber : http://www.jobsdb.co.id/ID/EN/Resources/JobSeekerArticle/Jadi%20Boss%20Tanpa%20Dimusuhi?ID=323

Bookmark and Share

Sabtu, 27 Maret 2010

Bekerja di Bidang Akunting dan Keuangan

Hampir tidak ada perusahaan, besar maupun kecil, yang tidak mempunyai divisi yang bertanggung jawab atas keuangan organisasi termasuk diantaranya membuat laporan keuangan. Laporan ini akan digunakan untuk menilai kesehatan dan perkembangan perusahaan serta sebagai bahan pertimbangan bagi stakeholder atau investor dalam mengambil berbagai keputusan yang melibatkan masa depan perusahaan. Laporan ini juga bisa mencerminkan kinerja kerja karyawan yang bertanggung jawab atas pengelolaan manajemen perusahaan tersebut.

Besarnya peran dan fungsi divisi keuangan membuat demand atau permintaan akan tenaga kerja di bidang ini terus meningkat. Di JobsDB.com sendiri ada sekitar ribuan lowongan di bidang akunting, perpajakan dan keuangan yang ditayangkan. Banyaknya permintaan juga membuat ilmu akuntansi dan keuangan banyak diminati calon mahasiswa dengan harapan bisa bekerja di bidang yang paling dibutuhkan perusahaan.

Berdasarkan data lowongan kerja yang tayang di JobsDB.com, beberapa posisi favorit bidang akunting yang paling sering dibutuhkan oleh perusahaan adalah :


1.Staff Akunting
2.Accounting Supervisor
3.Chief Accounting
4.Internal Auditor


Staff Akunting
Karyawan yang memegang posisi ini bertanggung jawab untuk menjalankan proses akunting, cash advance dan laporan pengeluaran yang semuanya akan diintegrasikan ke dalam laporan keuangan.
Kualifikasi yang harus dimiliki untuk menjadi seorang staf akunting :


1.Memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai (D3 / S1 Akuntansi)
2.Menguasai aplikasi komputer untuk akunting
3.Memiliki kemampuan analisa yang baik
4.Detail dan teliti.

Accounting Supervisor
Beberapa tugas penting seorang accounting supervisor adalah memastikan verifikasi dan finalisasi setiap entri jurnal keuangan harian perusahaan, menyiapkan laporan perputaran cash, laporan pajak perusahaan dan laporan keuangan. Seorang accounting supervisor juga harus menciptakan prosedur dan terus mengembangkan sistem internal untuk memastikan efektifitasnya.
Kualifikasi untuk accounting supervisor kurang lebih sama untuk staf akunting, hanya perlu ditambahkan pengalaman, paling tidak 5 tahun di bidang yang sama dan memiliki ilmu komunikasi yang baik, memiliki inisiatif tinggi dan bisa bekerja di bawah pengawasan minimal.

Chief Accounting
Tugas seorang chief accounting lebih kepada mengkoordinir operasional penyusunan laporan keuangan (bulanan maupun tahunan), membuat bujet perusahaan dan perencanaan aliran dana perusahaan. Chief accounting juga harus memimpin jalannya rutinitas di bagian keuangan serta bertanggung jawab akan fungsi total di bagian akunting. Posisi chief accounting memiliki kualifikasi yang sama dengan accounting supervisor dengan tambahan pengalaman paling tidak 5 tahun sebagai supervisor accounting, memahami seluk beluk perpajakan dan pengetahuan yang mendalam mengenai keadaan keuangan perusahaan. Personality traits yang harus dimiliki adalah sikap kepemimpinan yang cukup matang, self-motivated, memiliki manajemen waktu yang baik dengan keterampilan komunikasi yang baik.

Internal Auditor
Posisi ini muncul dari kegiatan khusus bidang akuntansi dengan menggunakan metode penilaian. Secara luas fungsinya adalah membantu perusahaan untuk meraih target dengan melakukan aktifitas internal auditing. Dengan melakukan analisa proses, prosedur dan aktifitas bisnis dan pengawasan, internal auditor berusaha untuk menyempurnakan setiap aktifitas penilaian dan pengawasan. Scope dari tanggung jawab seorang internal auditor sangat luas mencakup diantaranya efektifitas operasional, reabilitas laporan keuangan, pendataan dan penjagaan aset perusahaan serta memastikan perusahaan berjalan sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku.

Kualifikasi yang harus dimiliki untuk menjadi seorang internal auditor:

1.Memiliki latar belakang pendidikan akuntansi/ perpajakan
2.Memiliki pengalaman di institusi keuangan, mempersiapkan rencana dan laporan audit
3.Memiliki pengetahuan mengenai sistem dan peraturan perpajakan
4.Terkadang memiliki sertifikat (contoh C.I.A) juga dibutuhkan
5.Personality traits yang dibutuhkan antara lain adalah ; jujur, teliti, disiplin and bertanggung jawab.

Sumber : http://www.jobsdb.co.id/ID/EN/Resources/JobSeekerArticle/kerja%20akunting%20keuangan?ID=322

Bookmark and Share

Rabu, 24 Maret 2010

Leaders, Tingkatkan Produktifitas Anda Sebagai Pemimpin

Karyawan yang ingin terus berkembang selalu berlomba untuk menunjukkan kinerja dan hasil kerja yang terbaik. Selain menunjukkan tanggung jawab dan kredibilitas, hal ini juga dilakukan untuk meraih jenjang karir yang lebih baik. Tapi yang sering kali terjadi adalah orang-orang yang telah berhasil menduduki level kepemimpinan atau manager lebih banyak menghabiskan waktu di belakang meja dan komputer dari pada mengelola anak buahnya. Mereka masih saja menghabiskan waktu mereka untuk mengerjakan pekerjaan yang seharusnya mereka delegasikan, ketimbang mengelola anggota tim mereka agar produktifitas dan kinerjanya meningkat.

Hasil penelitian The Global Productivity mengungkapkan bahwa 34% dari waktu para manajer habis untuk pekerjaan yang bersifat administratif. Hanya sepersepuluh waktu kerja yang digunakan untuk kegiatan aktif yang bersifat supervisi terhadap bawahan. Temuan yang cukup mengejutkan ini menunjukkan bahwa waktu kerja mereka tidak digunakan secara maksimal untuk mengelola anggota timnya.

Kondisi seperti ini tentu saja mempengaruhi kinerja dan produktifitas para karyawan yang dipimpinnya. Bisa ditebak sikap mereka yang berada di bawah pemimpin seperti ini kurang lebih akan sama. Mereka memilih untuk lebih banyak mengerjakan rutinitas semata dibandingkan dengan mengembangkan karakter dan keterampilan mereka. Jika hal ini dibiarkan, maka nasib perusahaan jadi taruhannya.

Jika Anda mulai menyadari bahwa Anda tidak menghabiskan waktu cukup banyak untuk mengelola anggota tim Anda, sehingga berdampak pada produktifitas mereka, maka mulailah segera dengan melakukan hal berikut ini :

Hal-hal yang harus diatasi untuk meningkatkan produktivitas:

1.Pelatihan/training untuk karyawan. Sebelum merancang program training, pastikan Anda mengetahui kebutuhan karyawan Anda, apakah keterampilan yang bersifat teknis atau pengembangan karakter. Rancang pelatihan yang berbeda dari biasanya misalnya dilaksanakan di luar kantor yang dibarengi dengan outbond.

2.Tingkatkan komunikasi internal. Sampaikan bahwa Anda bisa ‘diakses’ dengan mudah, baik melalui fasilitas messenger khusus internal karyawan, telepon maupun bertemu langsung. Ciptakan lingkungan yang membuat karyawan tidak sulit jika ingin bertanya atau butuh bimbingan Anda. Selain itu informasi dan kmunikasi pun bisa lebih cepat
.
3.Buatlah sistem reward untuk karyawan berprestasi. Misalnya dengan pemberian bonus di pertengahan bulan, memberikan gelar “Employee of the Month”. Hal sederhana seperti ini memicu karyawan untuk meningkatkan hingga memaksimalkan kinerjanya.

4.Tekan angka turnover dalam tim Anda. Lakukan exit interview jika ada anggota tim yang ingin pindah kerja. Evaluasi kepemimpinan Anda, analisa kompensasi untuk karyawan, cermati lingkungan kerja, bisa jadi semua hal ini merupakan penyebab ‘perginya’ karyawan Anda. Namun jangan berhenti hanya di analisa semata, perbaiki hal-hal memicu tingginya angka turn over.

5.Tingkatkan kualitas supervisor. Ada berapa jumlah supervisor.coaching dan membimbing mereka.

6.Pastikan setiap anggota tim Anda memiliki perangkat pendukung kerja yang berfungsi dengan baik. Siapapun, termasuk Anda tidak akan bekerja dengan maksimal jika komputer ‘jadul’ yang dipakai sering mati tiba-tiba, telepon yang berulangkali rusak atau printer yang super pelan. Tidak adil jika Anda mengharapkan produktifitas mereka meningkat jika Anda tidak mendukungnya dengan peralatan yang berfungsi dengan baik.

Remember!
Sekalipun Anda harus berpikir global, tidak berarti Anda berhenti act locally, seperti halnya memperhatikan perkembangan setiap anggota tim Anda .



Bookmark and Share

Kamis, 18 Maret 2010

Minta Kenaikan Gaji ? Mungkinkah ?

Gaji dan benefit masih jadi alasan utama orang bekerja. Ketika Anda sudah bekerja cukup lama dan tidak ada peningkatan gaji, sementara Anda merasa telah memberikan kontribusi besar dan loyal terhadap perusahaan. Mungkin sudah saatnya Anda mengatur strategi untuk meminta kenaikan gaji.
Ingatlah bahwa Anda tidak bisa hanya mengharapkan bahwa manajemen menyadari seberapa besar prestasi dan kontribusi Anda kepada perusahaan ,lalu menaikkan gaji Anda. Jika kenaikan gaji adalah hal yang Anda inginkan dan butuhkan, maka Anda harus melihatnya sebagai target yang membutuhkan berbagai strategi untuk meraihnya. Karena itu, atur strategi jitu sebelum Anda mengetuk pintu ruangan atasan Anda dan berkata. "Boss, saya ingin bicara tentang kenaikan gaji".

Dengan asumsi bahwa Anda telah bekerja sesuai dengan harapan perusahaan, berikut adalah tips agar kenaikan gaji Anda disetujui.

1. Lakukan riset.
Sebelum mengajukan angka yang Anda inginkan, ketahui dulu berapa besar gaji yang yang diperoleh professional di posisi yang sama dan mempunyai pengalaman dan latar belakang pendidikan yang kurang lebih sama. Anda bisa mendapatkannya di survey gaji dari lembaga survey terkemuka, bergabung dengan organisasi profesional atau bertanya kepada teman atau rekan kerja yang berprofesi sama. Jika ternyata gaji Anda masih di bawah angka yang diterima profesional di posisi yang sama, maka masih ada kemungkinan untuk mendapatkan kenaikan gaji.

2. Tentukan dengan jelas kenaikan gaji yang Anda inginkan.
Sesuai dengan hasil riset yang Anda dapatkan, sampaikan dengan jelas jumlah kenaikan gaji yang Anda inginkan.

3. Lihat performa kerja Anda.
Siapkan ´peluru´ argumen Anda dengan mendata kontribusi besar yang Anda berikan untuk perusahaan selama 6 bulan terakhir. Sampaikan pula training atau seminar yang Anda ikuti untuk peningkatan karir Anda. Kemukakan juga kekuatan dan keterampilan Anda yang menguntungkan perusahaan.

4. Evaluasi keadaan perusahaan.
Perhatikan kesehatan keuangan perusahaan tempat Anda bekerja. Terkadang keadaan di ´permukaan´ tidak menunjukkan keadaan keuangan perusahaan sesungguhnya. Carilah informasi dengan mempelajari laporan keuangan, jika memungkinkan dan riset mengenai keadaan nature of business pada umumnya. Bukan waktu yang tepat untuk meminta kenaikan gaji jika perusahaan sedang mengalami krisis keuangan.

5. Waktu yang tepat.
Perlakukan proses meminta kenaikan gaji sebagai salah satu proyek yang harus dijalankan dengan profesional. Buat janji dengan atasan Anda untuk membicarakan hal ini. Jangan membicarakan soal ini saat Anda bertemu di lorong kantor, melalui email atau melalui telepon. Diskusikan kenaikan gaji saat Anda baru saja memberikan kontribusi yang besar bagi perusahaan atau baru saja mendapat tanggung jawab yang baru. Jika Anda karyawan yang baru mulai bekerja, tunggulah sampai 6 bulan atau sampai Anda bisa menunjukkan hasil kerja Anda kepada atasan sebelum Anda mengajukan permintaan kenaikan gaji.

Remember! :
Seyogyanya, reward dan performance berbanding lurus. So pastikan Anda mengetahui performance sebelum meminta reward Anda.

Bookmark and Share

Sabtu, 13 Maret 2010

Quote of the day

Sebuah kutipan yang bisa menginspirasikan Anda untuk meraih kebahagiaan dalam hidup.

“Success is not the key to happiness. Happiness is the key to success. If you love what you are doing, you will be successful.” (Herman Cain)

Success for you!

Siapkah Anda Menghadapi Tren Dunia Kerja Tahun Ini?

Perkembangan dunia usaha, bisnis, teknologi dan media yang dinamis mau tidak mau juga membawa perubahan dalam korporasi dan dunia kerja, baik dalam tren, metode rekrutmen, maupun manajemen lingkungan kerja. Pada akhirnya perkembangan tersebut juga akan memberikan dampak bagi Anda, baik sebagai seorang profesional maupun pencari kerja. Beberapa tren dunia kerja tahun 2010 yang sebaiknya Anda ketahui adalah sebagai berikut :
Jenis Pekerjaan atau Lowongan Kerja
Berdasarkan data dari JobsDB.com, di tahun 2010 ada beberapa jenis pekerjaan yang paling dibutuhkan oleh perusahaan. Jenis pekerjaan ini jatuh dalam 3 kategori yaitu :
Kategori akunting dengan posisi staf akunting, accounting supervisor, internal auditor, chief of accounting.
  1. Kategori industri spesifik yaitu penambangan dan manufaktur. Untuk industri penambangan posisi favorit adalah geologist (senior maupun junior), safety health environment officer dan geophysicist. Sementara di industri manufaktur posisi yang paling dibutuhkan adalah supervisor produksi dan quality assurance.
  2. Kategori teknologi informatika. Lowongan yang paling sering muncul di bidang ini adalah application specialist, software design dan engineering, system and network support.
Lingkungan Kerja
Perubahan teknologi dan perekonomian dunia maupun negara yang mulai membaik membuat banyak perusahaan mulai melakukan perubahan atau penyesuaian dalam operasional perusahaannya.
  1. Akan semakin banyak perusahaan yang memanfaatkan social media untuk menguatkan brand, menciptakan image perusahaan atau sebagai media komunikasi dengan customer dan klien. Saat ini hampir semua orang terhubungkan melalui social media sehingga salah satu akses yang cukup besar untuk ‘meraih’ targeted potential customer bisa dilakukan lewat jalur ini. Hal ini juga membuat munculnya jenis pekerjaan atau posisi baru yaitu mereka yang khusus menangani dan mengembangkan strategi PR, meraih customer baru atau mempertahankan loyal customer melalui media ini.
  2. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Career Builder pada perusahaan di Amerika menyatakan bahwa di tahun 2010 banyak perusahaan (30% dari peserta survey) akan menggantikan karyawan yang berperforma rendah dengan mereka yang performanya lebih tinggi. Besar kemungkinan hal yang sama akan dilakukan perusahaan di Indonesia, terutama perusahaan yang pertumbuhannya melaju dengan cepat. Karyawan dengan performa rendah seringkali diidentifikasikan sebagai mereka yang tidak bisa atau lambat menyesuaikan diri dengan pertumbuhan perusahaan.
  3. Semakin banyak perusahaan akan terus menerapkan atau memulai gerakan green work environment. Kebijakan untuk melakukan penghematan stationery, listrik, penggunaan produk lokal dan alat atau teknologi yang hemat energi akan semakin banyak dilakukan oleh perusahaan karena selain terbukti bisa menekan belanja rutin juga memberikan kontribusi positif bagi pelestarian lingkungan.
  4. Perusahaan lebih memilih memiliki karyawan bilingual. Gaung mengenai pasar bebas yang semakin dekat dan kemungkinan untuk bekerja sama dengan investor dari berbagai negara membuat banyak korporasi semakin sadar bahwa karyawan yang bisa berkomunikasi dengan 2 atau lebih bahasa adalah aset berharga. Karyawan yang menguasai lebih dari satu bahasa bisa mempresentasikan image perusahaan atau brand baru kepada target yang lebih luas.

Jumat, 12 Maret 2010

Public Relations and Marketing Forum


Setiap perubahan dinamis dalam dunia kerja adalah tantangan bagi para professional. Saat perusahaan berlomba memenangkan persaingan dunia bisnis, setiap orang dalam korporasi juga dituntut untuk catch up dengan hal tersebut. Hal yang wajar jika setiap professional dituntut menciptakan berbagai strategi untuk mempertahankan klien loyal dan meraih potential client baru.
Salah satu hal nyata yang bisa dilakukan para professional, terutama mereka yang bergerak di bidang hubungan masyarakat dan marketing (PR and Marketing) adalah meningkatkan dan memertajam keterampilan berkomunikasi. Merepresentasikan perusahaan, mengkomunikasikan keunggulan produk atau service, bahkan mempengaruhi orang lain bisa memberikan hasil yang memuaskan jika memiliki communication skill yang top the notch.

Memahami kebutuhan para PR dan Marketing professional tersebut, JobsDB.com menyelenggarakan Public Relations and Marketing Forum yang akan diadakan tanggal 15 April 2010 di XXI Club Jakarta. Forum sehari ini akan menampilkan pakar komunikasi yang tergabung dalam TALK.inc yaitu Alexander Sriewijono, Becky Tumewu, dan Erwin Parengkuan.

Dengan tema besar Power of Charm, event ini memberikan perspektif dan strategi untuk membangun keterampilan komunikasi dengan tetap memiliki karakter seorang pemenang. Beberapa tema stream yang disampaikan antara lain mengenai Crucial Conversation, Winning Character dan Beautiful Mind.

Jika keterampilan komunikasi adalah hal krusial dalam karier maka ini adalah kesempatan yang berharga untuk Anda. Kunjungi JobsDB.com untuk informasi lebih lanjut atau hubungi Kevin (0813 8855 5065) Anjelica (0818 473 360) atau kantor kami (021) 5367 88 88.

Kamis, 11 Maret 2010

Apakah Anda Harus Menutup Akses Sosial Media Network untuk Karyawan Anda?


Saat ini, bisa dipastikan hampir semua orang yang berada dalam lingkaran network Anda adalah pengguna aktif atau anggota salah satu website social network seperti Facebook, Twitter, Plurk, MySpace atau jaringan sosial khusus professional seperti LinkedIn. Dengan fitur yang berbeda-beda, pada dasarnya tiap website ini memberikan sarana bagi setiap penggunanya untuk terhubung dengan user lainnya melalui dunia maya instantly, dengan cara share berita pendek atau informasi personal maupun professional dengan pengguna lainnya. Situs ini seringkali dijadikan sarana untuk menjalin pertemanan atau mengembangkan network dengan dengan jangkauan lebih luas lagi.
Dengan alasan produktifitas, banyak perusahaan memblokir akses karyawan mereka terhadap situs-situs pertemanan tersebut. Sebuah penelitian di USA menemukan bahwa 54% perusahaan memblokir akses karyawan mereka ke situs-situs tersebut. Mereka melihat situs tersebut akan mengalihkan konsentrasi atau perhatian para karyawan.
Hal tersebut dilakukan perusahaan mengingat hasil penelitian dari sebuah lembaga di USA juga mendapati rata-rata waktu yang dihabiskan karyawan untuk mengakses situs pertemanan di kantor bisa mencapai 2 jam. Sehingga munculnya perkiraan bahwa perusahaan bisa mengalami kerugian hingga US $ 2,25 milyar pertahunnya. Jumlah dan kenyataan yang sungguh mencengangkan bukan?
Di Indonesia yang pemakai Facebooknya termasuk top ten di dunia (ranking 7) juga mengalami hal yang sama. Jangan lupa bahwa sebuah institusi pemerintahan di Jawa Timur menutup akses Facebook karena membuat kinerja pegawai negeri sipil jadi ‘ngaco’.
Sebenarnya perlukah perusahaan Anda menutup akses karyawan sepenuhnya terhadap situs-situs pertemanan ini? Karena walaupun Anda menutup akses Internet ke social media, cukup dengan smart phone bahkan telepon genggam biasa, mereka sudah bisa mengakses Facebook, Twitter dan situs lain.
Ada beberapa hal yang bisa dijadikan pertimbangan sebelum Anda memberlakukan peraturan atau ketentuan tentang akses karyawan terhadap social media atau Internet.
Nature of the company.
Jika perusahaan Anda bergerak di bidang public relations atau firma marketing , karyawan dengan akses luas ke sosial media bisa membantu mempopulerkan perusahaan atau membentuk image di mata masyarakat , bahkan bisa digunakan sebagai alat untuk membantu pengembangan bisnis dan mendapatkan potential client. Perusahaan yang sedang menciptakan pasar bagi produk tertentu juga bisa menggunakannya sebagai sarana informasi dan komunikasi dengan para penggunanya. Yang perlu diperhatikan adalah pemilahan karyawan yang diberi keleluasaan seperti mereka yang menangani promosi atau PR.
Alokasi waktu dan buat ketentuan atau peraturan yang jelas.
Jika Anda membutuhkan dukungan dari network, yang dimiliki karyawan untuk mempromosikan sebuah event atau produk perusahaan, pastikan ada peraturan yang melindungi dan menjamin hak dan kewajiban karyawan dan juga Anda. Contoh, komitmen bahwa promosi akan berjalan sesuai dengan keinginan perusahaan, tidak ada paksaan bahwa mereka harus menggunakan jejaring mereka untuk target promosi, alokasi waktu dalam jam kerja yang memperbolehkan mereka mengakses situs-situs tersebut di jam kantor dan lain sebagainya. Sampaikan dengan jelas dan berpeganglah pada komitmen ini.
Jangan membabi buta.
Jika Anda menutup akses Internet karyawan sepenuhnya dengan harapan mereka akan jadi lebih produktif maka sama saja Anda menghalangi mereka untuk mendapatkan tambahan informasi atau pengetahuan yang justru bisa mengembangkan karakter dan keterampilan mereka. Be wise dalam menentukan kebebasan mereka dalam berinternet dengan menggunakan fasilitas kantor.

Jika sudah terbukti mengganggu kinerja, Anda berhak memberlakukan peraturan tentang fasilitas yang diterima karyawan termasuk akses Internet. Buat peraturan yang jelas mengenai fasilitas kantor yang hanya bisa digunakan untuk kepentingan pekerjaan, bukan untuk keperluan pribadi. Lengkapi dengan sanksi bisa berakibat pada appraisal atau penilaian kerja mereka. Sosialisasikan dengan jelas kepada setiap karyawan dan jangan lupa jelaskan alasannya disertai bukti-bukti yang akurat.

Remember!

Kesuksesan dilatih dengan keseimbangan hidup, so be balanced
Chandra Ming (General Manager JobsDB.com)

Rabu, 10 Maret 2010

Saat Karyawan Anda Ingin Meninggalkan Anda

Boss, let’s face it, tidak ada perusahaan yang tidak pernah kehilangan karyawannya. Bahkan perusahaan yang manajeman pengelolaan karyawannya terkenal memuaskan, cepat atau lambat salah satu karyawan terbaiknya akan meninggalkan perusahaan dengan berbagai alasan; entah menemukan pekerjaan baru yang lebih baik, harus pindah keluar kota, tidak mendapatkan hal yang ia inginkan dari perusahaan sekarang atau alasan-alasan lainnya.
Kehilangan pegawai adalah kerugian yang harus diderita perusahaan. Apalagi selama ini dia dikenal sebagai karyawan yang memberikan kontribusi nyata bagi perusahaan. Tapi turn over adalah hal alami yang terjadi dalam sebuah korporasi dan cara terbaik untuk menghadapinya adalah dengan belajar dari pengalaman, terus memperbaiki sistem rekrutmen dan retaining karyawan serta membuat closure atau tutup buku yang memberikan win-win solution bagi kedua belah pihak.
Jika Anda menerima pengunduran diri karyawan tersebut, dibawah ini adalah daftar check list yang bisa membantu Anda menangani hal tersebut dengan elegan dan sesuai dengan ketentuan perusahaan.
  1. Teliti kembali kontrak kerja karyawan tersebut, pastikan Anda mengerti dan memahami hak dan kewajiban karyawan dan perusahaan dalam pasal-pasal yang berkaitan dengan pengunduran diri.
  2. Pastikan ada pernyataan pengunduran diri tertulis dari karyawan tersebut yang dilengkapi dengan tanggal mulai non-aktif bekerja. Hal ini untuk menghindari argumentasi atau perselisihan di masa yang akan datang terkait dengan hal-hal seperti pembayaran gaji atau kompensasi lainnya.
  3. Putuskan apakah karyawan tersebut selama masa notifikasi akan tetap bekerja penuh seperti sebelumnya atau harus mengalihkan pekerjaannya kepada karyawan pengganti. Jika akan dialihkan, Anda harus berkoordinasi dengan departemen human resources untuk mendapatkan pengganti sebelum karyawan tersebut meninggalkan kantor.
  4. Tetapkan masa handover pekerjaan. Dibawah pengawasan Anda bantu karyawan untuk menyerahkan file baik e-file maupun berkas, dokumen pekerjaan kepada karyawan pengganti. Untuk memudahkan transisi dan adaptasi karyawan baru nantinya, pastikan karyawan lama juga me-transfer ilmu atau keterampilan juga tips and trick dalam bekerja untuk si karyawan baru.
  5. Jadwalkan exit interview. Hal ini untuk mengetahui alasan yang membuat karyawan tersebut meninggalkan perusahaan. Selain itu, perusahaan bisa belajar dari alasan tersebut untuk terus meningkatkan kemampuan retain karyawan mereka.
  6. Retrieve semua password, kunci masuk kantor, kode keamanan termasuk email kantor dan semua hal yang berkaitan dengan properti perusahaan seperti transportasi (mobil, motor) seragam, laptop dan komputer.
  7. Atur pembayaran gaji dan kompensasi terakhir mereka sesuai dengan hak mereka. Kompensasikan setiap libur tahunan yang tidak terpakai, overtime atau lembur dan pembayaran bonus.
  8. ‘Berpisah’ dengan baik-baik dan elegan sesuai dengan etika bisnis. Karyawan yang meninggalkan perusahaan bisa saja di masa depan akan menjadi klien atau rekan bisnis Anda. Jika mereka ‘pergi’ dengan perasaan tidak nyaman, menyisakan pertengkaran atau persoalan yang tidak terselesaikan, yakinlah bahwa hal tersebut bisa jadi bumerang bagi perusahaan Anda di masa yang akan datang. Bukan tidak mungkin mereka menuliskan pengalaman tidak menyenangkan mereka saat bekerja di perusahaan Anda. Kalau sudah begini, reputasi bisa tercoreng.
  9. Jika memungkinkan, jika Anda juga dekat dengan karyawan tersebut secara personal, buatlah pesta perpisahan kecil-kecilan. Sekali lagi, jangan segan-segan untuk memberikan kesan terbaik untuk mereka.
  10. Pada hari terakhir mereka bekerja, ucapkan selamat jalan dan sampaikan terima kasih atas kerja kerasnya selama ini. Make a point untuk terus berhubungan karena sekali lagi, Anda tidak pernah tahu jika mereka akan jadi salah satu klien atau rekan bisnis yang potensial.
  11. Tidak ada keharusan bagi Anda untuk memberikan surat referensi saat karyawan Anda pergi. Namun jika Anda merasa bahwa karyawan tersebut memang sudah memberikan prestasi kerja yang memuaskan, maka tawarkanlah kepada mereka. Dalam surat tersebut semua yang Anda katakan adalah hal sebenarnya, akurat dan merepresentasikan mantan karyawan secara adil.
  12. Remember! Sebagai pemimpin Anda diwajibkan untuk selalu siap kehilangan salah seorang pasukan Anda, so bersandarlah pada hal-hal yang lebih abadi. Share

AddThis

Share |