Rabu, 24 Maret 2010

Leaders, Tingkatkan Produktifitas Anda Sebagai Pemimpin

Karyawan yang ingin terus berkembang selalu berlomba untuk menunjukkan kinerja dan hasil kerja yang terbaik. Selain menunjukkan tanggung jawab dan kredibilitas, hal ini juga dilakukan untuk meraih jenjang karir yang lebih baik. Tapi yang sering kali terjadi adalah orang-orang yang telah berhasil menduduki level kepemimpinan atau manager lebih banyak menghabiskan waktu di belakang meja dan komputer dari pada mengelola anak buahnya. Mereka masih saja menghabiskan waktu mereka untuk mengerjakan pekerjaan yang seharusnya mereka delegasikan, ketimbang mengelola anggota tim mereka agar produktifitas dan kinerjanya meningkat.

Hasil penelitian The Global Productivity mengungkapkan bahwa 34% dari waktu para manajer habis untuk pekerjaan yang bersifat administratif. Hanya sepersepuluh waktu kerja yang digunakan untuk kegiatan aktif yang bersifat supervisi terhadap bawahan. Temuan yang cukup mengejutkan ini menunjukkan bahwa waktu kerja mereka tidak digunakan secara maksimal untuk mengelola anggota timnya.

Kondisi seperti ini tentu saja mempengaruhi kinerja dan produktifitas para karyawan yang dipimpinnya. Bisa ditebak sikap mereka yang berada di bawah pemimpin seperti ini kurang lebih akan sama. Mereka memilih untuk lebih banyak mengerjakan rutinitas semata dibandingkan dengan mengembangkan karakter dan keterampilan mereka. Jika hal ini dibiarkan, maka nasib perusahaan jadi taruhannya.

Jika Anda mulai menyadari bahwa Anda tidak menghabiskan waktu cukup banyak untuk mengelola anggota tim Anda, sehingga berdampak pada produktifitas mereka, maka mulailah segera dengan melakukan hal berikut ini :

Hal-hal yang harus diatasi untuk meningkatkan produktivitas:

1.Pelatihan/training untuk karyawan. Sebelum merancang program training, pastikan Anda mengetahui kebutuhan karyawan Anda, apakah keterampilan yang bersifat teknis atau pengembangan karakter. Rancang pelatihan yang berbeda dari biasanya misalnya dilaksanakan di luar kantor yang dibarengi dengan outbond.

2.Tingkatkan komunikasi internal. Sampaikan bahwa Anda bisa ‘diakses’ dengan mudah, baik melalui fasilitas messenger khusus internal karyawan, telepon maupun bertemu langsung. Ciptakan lingkungan yang membuat karyawan tidak sulit jika ingin bertanya atau butuh bimbingan Anda. Selain itu informasi dan kmunikasi pun bisa lebih cepat
.
3.Buatlah sistem reward untuk karyawan berprestasi. Misalnya dengan pemberian bonus di pertengahan bulan, memberikan gelar “Employee of the Month”. Hal sederhana seperti ini memicu karyawan untuk meningkatkan hingga memaksimalkan kinerjanya.

4.Tekan angka turnover dalam tim Anda. Lakukan exit interview jika ada anggota tim yang ingin pindah kerja. Evaluasi kepemimpinan Anda, analisa kompensasi untuk karyawan, cermati lingkungan kerja, bisa jadi semua hal ini merupakan penyebab ‘perginya’ karyawan Anda. Namun jangan berhenti hanya di analisa semata, perbaiki hal-hal memicu tingginya angka turn over.

5.Tingkatkan kualitas supervisor. Ada berapa jumlah supervisor.coaching dan membimbing mereka.

6.Pastikan setiap anggota tim Anda memiliki perangkat pendukung kerja yang berfungsi dengan baik. Siapapun, termasuk Anda tidak akan bekerja dengan maksimal jika komputer ‘jadul’ yang dipakai sering mati tiba-tiba, telepon yang berulangkali rusak atau printer yang super pelan. Tidak adil jika Anda mengharapkan produktifitas mereka meningkat jika Anda tidak mendukungnya dengan peralatan yang berfungsi dengan baik.

Remember!
Sekalipun Anda harus berpikir global, tidak berarti Anda berhenti act locally, seperti halnya memperhatikan perkembangan setiap anggota tim Anda .



Bookmark and Share

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

AddThis

Share |