Selasa, 30 Juni 2009

Menghadapi Atasan Yang Tidak Kompeten

Semua karyawan menginginkan atasan yang ideal, seorang pemimpin yang bisa diteladani, bisa memberikan motivasi dan inspirasi bagi bawahannya, memiliki keterampilan yang tidak diragukan dan seorang pengambil keputusan yang jitu.
Namun tidak sedikit orang yang memiliki jabatan penting tidak memiliki kriteria seorang atasan yang ideal. Mungkin salah satunya adalah atasan Anda. Atasan atau bos Anda mempunyai kepribadian yang sulit dan defensif, jarang mengambil keputusan yang tepat dan tidak bisa menerima masukan bawahannya walaupun sesungguhnya sangat bergantung pada bawahan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan/proyek.
Tentunya saja atasan yang tidak kompeten seperti deskripsi di atas membuat suasana kerja tidak kondusif. Akibatnya produktifitas kerja menurun dan Anda tidak memiliki semangat dan dedikasi terhadap pekerjaan Anda.
Situasi yang memang sulit bagi Anda, namun jangan terburu-buru untuk pindah pekerjaan atau mulai mencari lowongan kerja. Sesungguhnya Anda bisa menjadikan situasi ini sebagai situasi yang menguntungkan Anda. Beradaptasi dengan “gaya” kepemimpinan seperti ini akan menambah pengalaman Anda dalam berkarir.
Hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam menghadapi bos yang tidak kompeten dan pada saat yang tidak membahayakan pekerjaan Anda adalah sebagai berikut:
  1. Jangan mengambil alih tanggung jawab bos. Lakukan pekerjaan yang jadi tanggung jawab Anda. Anda dibayar untuk melakukan pekerjaan Anda, bukan menjadi bumper setiap kali pekerjaan bos berantakan. Bila perlu simpan job description Anda yang biasanya tertera dalam kontrak kerja.
  2. Ketika menghadapi krisis, sementara bos Anda tidak ada di tempat, mintalah saran dari atasan bos Anda. Hal ini mungkin akan membuat bos Anda tampak buruk di mata atasannya, namun Anda tidak harus bertanggung jawab atas pekerjaan bos Anda.
    Dokumentasikan semua hasil pekerjaan Anda. Hindari kemungkinan bahwa hasil kerja dan ide-ide Anda di claim oleh bos Anda. Cara mudah melakukannya adalah dengan mendokumentasikan setiap hasil pekerjaan Anda dan menyampaikan kepada bos Anda melalui email. Miliki juga fail pribadi pekerjaan Anda beserta kopi semua review pekerjaan Anda.
  3. Berikan performa kerja yang konsisten. Anda adalah seorang professional, berikan yang terbaik untuk perusahaan dan jangan biarkan bos yang tidak kompeten menghalangi karir Anda. Percayalah ada yang memperhatikan hasil pekerjaan Anda selain atasan Anda.
    Jadilah anggota tim yang bisa diandalkan. Bawahan bos Anda mungkin bukan hanya Anda. Bantulah setiap anggota tim Anda agar target kerja tim bisa tercapai.
  4. Amati setiap perubahan dalam perusahaan Anda. Higher management pada akhirnya akan melihat performa bos Anda dan ada kemungkinan terjadi perubahan dalam struktur organisasi. Jika hasil kerja Anda konsisten dan ide-ide Anda untuk pekerjaan selalu cemerlang, bukan tidak mungkin manajemen perusahaan akan menjadikan Anda pengganti bos Anda.
  5. Jauhi lingkaran gossip. Wajar bila Anda membutuhkan tempat untuk mencurahkan uneg-uneg yang disebabkan lingkungan kerja yang tidak sehat. Besar pula kemungkinan bos Anda akan jadi bahan pembicaraan karena tidak kompeten. Namun sangat disarankan Anda untuk ‘mendiskusikan’ pekerjaan Anda dengan orang di luar kantor. Informasi sangat mudah menyebar dalam lingkungan kantor. Gosip bisa berakibat buruk bagi Anda.
Remember! Sebagai orang yang professional, wajib hukumnya bagi Anda untuk memberikan yang terbaik bagi perusahaan, apapun kondisinya. So, sekalipun atasan langsung Anda tidak kompeten, tidak berarti karir Anda terganggu olehnya.
Chandra Ming (General Manager JobsDB.com)

Mencari Kerja Saat Masih Bekerja

Ketika sebuah pekerjaan tidak lagi memberikan kepuasan, baik dari segi kompensasi maupun hal immaterial lainnya, keinginan untuk pindah kerja adalah hal yang wajar. Mencari pekerjaan baru lebih baik dilakukan ketika Anda masih bekerja, selain karena perusahaan juga lebih memilih kandidat yang masih bekerja daripada yang sudah unemployed, Anda juga masih bisa ‘berjaga-jaga’ jika pekerjaan yang baru tak kunjung Anda dapatkan.

Mencari pekerjaan di saat Anda masih bekerja memang membutuhkan trik khusus. Anda tentunya tidak mau perusahaan sudah mencari pengganti Anda saat Anda masih bekerja dan belum memiliki kepastian mendapatkan pekerjaan baru. Anda juga tidak ingin perusahaan ‘melepaskan’ Anda karena Anda ‘kepergok’ mencari pekerjaan baru. Jika Anda telah bertekad untuk pindah kerja, namun pada saat yang sama Anda juga ingin mempertahankan pekerjaan dan profesionalitas Anda, berikut adalah tips yang bisa dilakukan.
  1. Perhatikan penggunaan Internet dan telepon kantor. Sangat umum bagi karyawan untuk melakukan job search di kantor, namun perhatikan kebijakan kantor mengenai pemakaian Internet. Tentunya tidak ada perusahaan yang mengizinkan karyawannya untuk mencari pekerjaan disaat ia masih bekerja. Jika Anda ingin browsing pekerjaan, lakukan di luar jam kantor atau di rumah. Jangan pernah menggunakan email dan telepon kantor untuk keperluan mencari kerja. Jika Anda harus menerima telepon yang berkaitan dengan pencarian kerja, keluarlah dari area kantor untuk menghindari kemungkinan orang lain bisa mencuri dengar.
  2. Jangan gunakan fasilitas kantor! Jika Anda harus mencetak resume, pakai kertas dan printer Anda sendiri. Perusahaan tidak seharusnya membayar biaya pencarian kerja Anda.
  3. Hindari untuk membicarakan upaya Anda mencari kerja dengan rekan kerja Anda. Lebih baik Anda simpan cerita tentang usaha Anda mencari kerja untuk menghindari hal-hal yang tidak Anda inginkan.
  4. Jadwalkan interview kerja di luar jam kantor. Atur jadwal pada waktu sebelum atau sesudah jam kerja, atau di jam makan siang. Jika perusahaan yang ingin mewawancara Anda tidak bisa melakukan interview di waktu-waktu tersebut, ambil a day off. Namun ambil cuti dengan bijaksana agar tidak mengganggu pekerjaan Anda.
  5. Hati-hati dengan gaya busana Anda. Jangan kenakan busana interview yang formal bila Anda biasa ke kantor dengan busana casual. Jika Anda wanita dan memakai makeup ketika menghadapi interview, jangan lupa untuk menghapusnya kalau Anda tidak biasa memakainya ke kantor.
  6. Jangan memakai nama atasan Anda sekarang sebagai referensi. Jika perlu jelaskan kepada perusahaan yang mewawancarai Anda kalau Anda tidak bisa menggunakannya nama atasan Anda sekarang sebagai referensi karena Anda ingin merahasiakan upaya Anda untuk mencari kerja.
  7. Tetap kerjakan pekerjaan Anda dengan professional. Tetap dedikasikan diri Anda untuk pekerjaan Anda yang sekarang. Jika Anda mulai mengabaikan pekerjaan Anda yakinlah bahwa hal ini akan berakibat buruk bagi kredibilitas Anda dimata perusahaan. Meninggalkan perusahaan dengan nama yang tidak baik akan berakibat pada referensi untuk Anda nantinya.
Remember! Kesuksesan dalam berkarir hanya bisa dibangun, bukan ditemukan. So pastikan Anda lebih giat membangun karir yang telah Anda miliki sekarang ketimbang terus mencari pekerjaan baru.

Chandra Ming (General Manager JobsDB.com)

Kiat Menghadapi Restrukturisasi

Salah satu cara perusahaan untuk bertahan di tengah situasi ekonomi yang tidak terlalu menggembirakan adalah dengan melakukan restrukturisasi. Perubahan dalam struktur dan strategi perusahaan yang terjadi juga membuat restrukturisasi jadi hal yang lazim dilakukan.
Jika Anda adalah salah satu karyawan yang ‘terkena’ imbas dari restrukturisasi, ingatlah bahwa Anda tidak sendiri. Banyak karyawan di luar sana yang mengalami hal yang sama dan mulai bersiap-siap untuk kembali ke medan pencari kerja.

Berikut adalah strategi agar Anda survive menghadapi restrukturisasi.

  1. Selidiki. Cari informasi hal yang menyebabkan Anda harus ‘pergi’ dari perusahaan. Jika Anda terkena pemutusan hubungan kerja karena perusahaan memang harus melakukan restrukturisasi, mintalah surat referensi. Dokumen ini penting sebagai aset Anda ketika harus mencari kerja lagi. Jika sebab pemutusan hubungan kerja adalah ketidakpuasan perusahaan terhadap Anda, carilah informasi penyebabnya. Dengan demikian Anda dapat memperbaiki kelemahan Anda sebelum Anda mencari pekerjaan baru.
  2. Dapatkan informasi jelas tentang hak-hak Anda. Umumnya karyawan yang terkena pemutusan hubungan kerja mendapatkan uang pesangon. Hubungi HRD dan tanyakan dengan detail mengenai uang pesangon ini. Jika selama bekerja Anda mendapatkan asuransi kesehatan dan jiwa, tanyakan juga apa yang harus Anda lakukan jika Anda ingin melanjutkannya atau menghentikannya. Jika Anda memiliki saham atas perusahaan tempat Anda bekerja selama ini, tanyakan juga apa yang harus Anda lakukan.
  3. Maintain your network. Memang sulit membicarakan masalah pemutusan hubungan kerja dengan rekan kerja yang tidak mengalami hal yang sama. Namun tetap memelihara hubungan baik dengan mantan rekan kerja adalah salah satu cara mendapatkan akses ke informasi lowongan kerja.
  4. Buat prioritas. Terkadang mengalami pemutusan hubungan kerja membantu Anda untuk duduk sejenak dan memikirkan prioritas hidup Anda. Jika Anda ingin terus bekerja, take a deep breath dan mulailah menyusun rencana apa yang bisa Anda lakukan untuk memperbaiki kualitas Anda sebagai karyawan, baik kualitas teknikal maupun interpersonal.
  5. Lengkapi hal-hal dasar yang dibutuhkan untuk mencari kerja baru. Hal yang utama adalah mengupdate pengetahuan Anda tentang keadaan dunia kerja secara umum, tren kerja di bidang yang Anda minati, dan tentu saja resume Anda. Carilah informasi sebanyak-banyaknya hal mendasar dan baru dalam mencari kerja seperti tips menulis resume yang mencuri perhatian perusahaan, cara sukses menghadapi interview, sampai dengan cara negosiasi gaji.
  6. “Pasarkan” diri Anda dengan efektif. Banyak cara melakukan ini. Anda bisa bergabung dengan di media penyedia informasi lowongan kerja online (seperti JobsDB.com) atau bergabung dengan milis yang fokus pada lowongan kerja.
  7. Keep the positive mind and attitude. Mengalami pemutusan hubungan kerja memang sulit, namun Anda bisa melihatnya sebagai sebuah kesempatan untuk meraih karir impian Anda di tempat lain dan mendapatkan kepuasan kerja yang baru. Bersikap dan berpikir positif juga akan membantu Anda untuk tetap tenang dan bijaksana menghadapi tantangan baru dalam mencari pekerjaan bahkan karir baru.
Survive dari restrukturisasi bisa dilakukan dengan sukses bila Anda memiliki target yang jelas, rencana kerja yang tepat dan sikap positif.

Remember ! Krisis tidak hanya membuat Anda semakin kuat, tetapi juga memunculkan siapa diri Anda sebenarnya. So, siapkan diri Anda sebelum krisis datang ke dalam kehidupan Anda.
Chandra Ming (General Manager JobsDB.com)

Berburu Kerja Dikala Krisis

Keadaan ekonomi dunia yang berada di ambang krisis saat ini mengingatkan kita kembali pada masa 10 tahun lalu ketika banyak industri mengalami kemunduran dan karyawan harus kehilangan pekerjaannya. Walaupun banyak ahli mengatakan bahwa keadaan krisis global saat ini tidak mempengaruhi Indonesia seperti tahun 1998 lalu, namun tidak bisa dihindari bahwa beberapa sektor yang terkait akan mengalami perubahan, paling tidak restrukturisasi.


Dengan jumlah pengangguran yang telah mencapai 9,43 juta jiwa (sampai dengan Februari 2008 berdasarkan info dari BPS), bukan tidak mungkin angka itu akan terus bertambah ketika krisis global akhirnya berdampak besar pada negara ini.


Tidak ada salahnya bersiap. Jika nantinya Anda jadi salah satu orang yang terkena imbas dari krisis ekonomi global, berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda aplikasikan untuk mencari kesempatan lain di tengah iklim ekonomi dalam negeri yang tidak kondusif.
  1. Tentukan dan tuliskan target Anda dengan spesifik. Kemampuan untuk menentukan target dan membuat rencana untuk mencapainya adalah salah satu kemampuan yang wajib dimiliki seorang profesional. Jangan lupa bahwa Anda harus membuat target dan rencana yang sesuai dengan kemampuan dan situasi yang ada. Menuliskan target juga berfungsi sebagai reminder kemajuan atau kemunduran yang Anda alami.
  2. Curahkan waktu dan energi Anda untuk melaksanakan rencana yang telah Anda formulasikan. Dalam hal ini, pilih dengan seksama pekerjaan dan perusahaan yang Anda “incar” dan selalu update dengan informasi mengenainya.
  3. Jika memungkinkan, fokuskan target Anda di bidang yang justru mengalami pertumbuhan di masa krisis. Contoh: ketika harga minyak bumi meroket, permintaan akan sumber energi lain yang lebih murah meningkat. Fokuskan pencarian Anda di bidang ini atau bidang lain yang tidak terkena dampak krisis.
  4. Manfaatkan dan kembangkan jejaring Anda. Jangan menutup diri dari pergaulan ketika Anda kehilangan pekerjaan atau sedang mencari kesempatan yang baru. Justru inilah saatnya memanfaatkan network Anda untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan kesempatan kerja yang Anda inginkan.
  5. Perhatikan detail ketika mencari pekerjaan. Kemungkinan besar banyak orang yang berburu pekerjaan seperti Anda. Perhatikan setiap detail dalam melamar pekerjaan agar resume Anda stand out dari resume lainnya. Tips khusus; buat sendiri surat lamaran Anda dan hindari memakai template yang banyak dipakai orang, sesuaikan tiap surat lamaran dan CV Anda dengan kualifikasi perusahaan, dan tindak lanjuti setiap interview dengan menelpon perusahaan yang bersangkutan.
  6. Jadi freelancer. Jika Anda punya keahlian lain yang menghasilkan income, jangan segan untuk memanfaatkannya, sambil tetap mencari kesempatan yang telah Anda targetkan. Banyak contoh membuktikan bahwa menekuni pekerjaan paruh waktu bisa memberikan penghasilan lebih besar dibandingkan bekerja dibidang formal.
  7. Terbuka terhadap banyak kesempatan. Walaupun Anda telah memiliki target yang spesifik, bukan berarti Anda tidak mempertimbangkan tiap kesempatan yang datang ke hadapan Anda. Menjadi fleksibel bukan berarti Anda tidak konsisten terhadap diri sendiri, namun menunjukkan bahwa Anda bisa beradaptasi terhadap perubahan yang Anda.
  8. Tetap objektif. Orang biasanya jadi emosional dan subjektif ketika keadaan tidak berjalan sesuai dengan rencana. Ingatlah bahwa Anda tidak bisa mengontrol keadaan di luar sana, seperti kondisi krisis global, atau pasar saham yang fluktuatif. Namun Anda bisa mengontrol emosi Anda. Kehilangan kesabaran dan akal sehat hanya akan memperburuk situasi. Tetap “cool” dan berusahalah untuk berpikir objektif.
  9. Be positive and optimist. Hal terpenting saat mencari kerja di saat keadaan ekonomi yang sulit adalah mempertahankan sikap positif dan optimis. Walaupun terdengar klise, kedua sikap ini akan membuat Anda tetap bersemangat mencari kesempatan yang terbaik untuk Anda. Tetap ingatkan diri Anda bahwa kesulitan ini, seperti kesulitan-kesulitan lain dalam hidup, akhirnya akan berlalu.
Remember! Masa depan Anda di tangan Anda.
Chandra Ming (General Manager JobsDB.com)

AddThis

Share |