Senin, 25 Januari 2010

Kiat Menyampaikan Ide Kepada Atasan

Pernahkah Anda merasa rasanya sulit sekali untuk menyampaikan ide kepada atasan? Padahal Anda yakin ide-ide tersebut akan memberikan kontribusi yang baik bagi hasil kerja tim. Namun entah kenapa seringkali ide-ide tersebut ditolak, atau Anda kehilangan cara untuk meyakinkan sang boss. Jangan buru-buru patah semangat. terkadang sebuah ide tidak terlihat 'keunggulannya' jika Anda tidak mengkomunikasikannya dengan baik. Ada beberapa kita yang bisa jadi guidelines Anda dalam menyampaikan ide, terutama kepada atasan yang Anda temui sehari-hari di kantor.


  • Know when it's a good time. Sebelum menghadap bos, cari tahu dulu schedule dan pekerjaan yang sedang dilakukannya. Kalau dia sedang sibuk atau terburu-buru, sebaiknya tunda dulu sampai ia punya waktu longgar untuk mendengarkan Anda. Lebih baik lagi jika Anda membuat janji dulu sebelumnya supaya dia lebih siap. Hindari mencuri-curi waktu, seperti mencegatnya dijalan karena selain tidak sopan, mengganggu, penyampaiannya Anda juga tidak akan optimal dicernanya.




  • Perhatikan pula suasana hatinya. Kalau terlihat sedang bad mood, jangan memaksakan diri kalau tidak ingin ide Anda ditolak. Pikiran dan emosi yang sedang tidak stabil seringkali mempengaruhi penilaian secara objektif. Pilihlah kesempatan saat beliau sedang sumringah, yaitu ketika suasana hatinya terlihat ceria, positif dan terbuka untuk menerima ide baru.




  • Minta pendapat rekan kerja. Ide Anda harus cukup matang untuk dapat diajukan ke bos. Oleh karena itu, coba share dulu dengan rekan kerja, jika responnya bagus dan mereka sependapat, baru diteruskan. Selain Anda akan mendapat back-up atau pendukung saat dibeberkan dalam rapat, Anda juga punya waktu untuk memikirkan ulang kalau-kalau ada kelemahan yang berpotensi menjatuhkan Anda saat rapat tersebut.




  • Be prepared. Siapkan diri Anda dengan fakta-fakta pendukung agar ide Anda tidak terlihat seperti ide spontan belaka. Jika ide Anda terlalu radikal atau benar-benar baru, cobalah buat analogi-analogi saat menjelaskan dan visualkan dengan gambar agar bos Anda tahu bagaimana ide akan diwujudkan, cara kerja dan manfaatnya bagi perusahaan. Gunakan bahasa yang simple tapi jelas agar lebih mudah ditangkap maksudnya. Perhatikan pula tone dan intonasi suara Anda.




  • Tunjukkan percaya diri tapi jangan berlebihan. Menyelipkan optimisme itu perlu, supaya ide Anda tambah meyakinkan. Terlalu hiperbolis malah akan membuat ide Anda tampak tidak realistis. Jual ide Anda secara proporsional, bukan malah mengobral janji yang Anda sendiri belum tahu masa depannya. Anda mungkin lebih tahu daripada bos, namun jangan bersikap sok pintar saat menjelaskan, apalagi saat bos bertanya sesuatu yang belum dia mengerti.




  • Ask for feedback. Meskipun bos saat itu berperan sebagai pendengar, namun pada dasarnya ia senang dimintai pendapat. Jadi, setelah selesai dengan presentasi Anda, segera minta tanggapan darinya. Selain mendapatkan masukan, mengetahui reaksinya, Anda juga dianggap menghargai bos.




  • Hargai keputusan bos dan jangan menyerah. Serahkan keputusan finalnya pada bos Anda, sebab pada akhirnya dialah yang menilai layak atau tidaknya ide Anda digunakan. Kalaupun ternyata ditolak, jangan berkecil hati dan kapok untuk memberikan ide. Tahukah Anda kalau beberapa ide hebat harus mengalami penolakan beberapa kali sebelum akhirnya diterima? Oleh karena itu jangan berhenti memberikan ide, ditolak atau diterima itu tidak masalah, at least you've tried it.



  • Remember! :
    Pada umumnya seorang professional gagal dalam berkarir bukan karena kompetensi, melainkan lack of communication skill.

    Sumber artikel adalah dari sini

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    AddThis

    Share |